Posted by : Unknown
Minggu, 11 Oktober 2015
I.
PENGANTAR
A. PSIKOLOGI MANAJEMEN
Secara
etimologi, psikologi berasal dari kata Yunani "psycho" yang artinya
jiwa, dan "logos" yang artinya ilmu pengetahuan.Jadi psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang jiwa.Baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya
maupun latar belakangnya.Dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Secara
terminologi Psikologi menurut kesimpulan para ahli adalah ilmu yang mempelajari
semua tingkah laku dan perbuatan individu.Dimana individu tersebut tidak dapat
dilepaskan dari lingkungannya.
Secara terminologi.pengertian
manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
mengeerakan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan
mendaya gunakan sumber daya manusia sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Ada beberapa jenis manajemen, yaitu :
Manajemen
Sumber Daya Manusia. Dalam hal ini difokuskan pada unsur manusia pekerja.
Pokok-pokok yang dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia adalah
perencanaan, pengorganisasian , kedisiplinan, pengembangan, dan
sebagainya.Manajemen Permodalan. Fokus tertuju pada "bagaimana menarik
modal yang cost of money nya relatif rendah dan bagaimana modal"Manajemen
Akuntansi Biaya. Membahas masalah material, agar efisien dan efektif. Jadi
dalam hal ini bagaimana cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan
harga yang relatif rendah.
Manajemen
Produksi. Mengenai pengertian produksi, tata ruang perusahaan, peralatan, dan
cara-cara untuk memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baikManajemen
pemasaran.Bagaimana agar orang-orang mau mengkonsumsi atau menggunakan
barang/jasa yang diproduksi.
B. PSIKOLOGI ORGANISASI
Psikologi organisasi adalah bidang
yang menggunakan metodologi ilmiah untuk lebih memahami perilaku individu dalam
pengaturan organisasi. Pengetahuan ini diterapkan, dalam berbagai cara, untuk
membantu fungsi organisasi lebih efektif. Hal ini penting karena organisasi
yang efektif biasanya lebih produktif, sering memberikan jasa berkualitas
tinggi dan biasanya lebih sukses secara finansial dari organisasi yang kurang
efektif.
Dalam arti paling umum, psikologi
organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu
dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi normal.Katz dalam Khan, dalam
karya klasik mereka, The Psychology Social Organisasi (1978), menyatakan bahwa
esensi dari sebuah organisasi adalah pola atau motif perilaku manusia.Ketika
berperilaku berpola, maka struktur dikenakan pada individu.
II.
KOMUNIKASI
A. DEFINISI KOMUNIKASI
Kata atau
istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara
epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus,
dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana
“berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi,
yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut
dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering
mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyannya, The
Structure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa
cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan
sebagai berikut: WhoSays What In Which Channel to Whom with What Effect?
Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi
meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
·
Komunikator (siapa yang
mengatakan?)
·
Pesan (mengatakan apa?)
·
Media (melalui saluran apa?)
·
Komunikan (kepada siapa?)
·
Efek (efek apa?)
Jadi, berdasarkan paradigma
Laswell, secara sederhana prosese komunikasi adalah pihak komunikator membentuk
(encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak
penerima yang menimbulkan efek tertentu.
B. DIMENSI- DIMENSI KOMUNIKASI MELIPUTI
:
a. Isi
Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu
orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
b. Kebisingan
Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yang terdengar
dalam melakukan komunikasi atau juga bisa dikatakan hal hal yang menggangu
pengiriman.
JENIS
JENIS KEBISINGAN
Secara
umum jenis kebisingan dikelompokkan berdasarkan konstinuitas,intensitas dan
spectrum frekuensi suara antara lain
·
Study state – Narrow band noise : kebisingan yang terus
menerus dengan spectrum yang sempit seperti mesin dan kipas angin
·
Non study state – Narrow bund noise : kebisingan yang tidak
terus menerus dengan spectrum suara yang sempit seperti mesin gergaji dan katup
uap.
·
Kebisingan interminten : kebisingan yang terjadi sewaktu
waktu dan terputus seperti suara pesawat terbang dan kereta api
c. Jaringan
Jaringan adalah sejauh mana
seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi.
Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit ).
d. Arah
Dalam komunikasi terdiri dari 2 arah yaitu :
1. Komunikasi 1 arah adalah hanya satu
orang berbicara menyampaikan informasi untuk satu orang atau lebih contohnya
promosi produk tertentu atau guru dikelas.
2. Komunikasi 2 arah adalah adanya
interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga
ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa
informasi.
III.
MEMPENGARUHI PERILAKU\
A. DEFINISI PENGARUH
Surakhmad (1982:7) menyatakan
bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang
dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada
di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu
orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
·
PERUBAHAN PERILAKU INDIVIDUAL
Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku Individu.
1. Perubahan Alamiah ( Natural Change )
Perilaku
manusia selalu berubah.Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian
alamiah.Contoh : perubahan perilaku yang disebabkan karena usia seseorang.
2. Perubahan terencana ( Planned Change
)
Perubahan
perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh
subjek.contoh : perubahan perilaku seseorang karena tujuan tertentu atau
ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya.
3. Kesediaan untuk berubah ( Readdiness
to Change )
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program
pembangunan di dalam organisasi, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang
sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut, dan ada
sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan
tersebut.
Contoh
: perubahan teknologi pada suatu lembaga organisasi, misal dari mesin ketik
manual ke mesin komputer, biasanya orang yang usianya tua sulit untuk menerima
perubahan pemakaian teknologi tersebut.
·
MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah keadaan diri dalam
manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial
dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di
lingkungan sekitarnya.
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono,
2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition
to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap
obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999)
berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional,
emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar,
2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau
kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi
sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang
telah terkondisikan.Lebih lanjut.
Soetarno (1994) memberikan definisi
sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu.Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu
artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang,
peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan
pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka
dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan
tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.Selain
itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau
negatif terhadap obyek atau situasi.
2. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir,
bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam
aspek, baik fisik maupun non fisik.
·
Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah
tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan
dipelajari.
·
Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai
suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa
perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan
tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Proses belajar sosial terbentuk dari
interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap
tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai
faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
·
Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman
pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional.
Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih
mendalam dan lebih lama berbekas.
·
Pengaruh Kebudayaan
B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh
lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan
sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement
dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan
perilaku yang lain.
·
Orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan
sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain
dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari
konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.Media massa Sebagai sarana
komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh
besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap
terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut,
apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempresepsikan dan menilai
sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.contohnya : orang
tua,teman sebaya,teman dekat,guru,istri,suami dan lain lain
·
Media massa
Sebagai sarana komunikasi,berbagai bentuk media massa
seperti
televisi,radio,Koran dan lain lain mempunyai pengaruh besar
dalam pembentukan opini dan kepercayaan.Adanya informasi baru mengenai sesuatu
hal memberikan landasa kognitif bagi terbentuknya sikap landasan hal tersebut
e. Peran Wewenang Dalam Psikologi
Manajemen
Wewenang adalah hak untuk melakukan
sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tercapai tujuan tertentu. Secara klasik, wewenang dimiliki oleh atasan dan
bawahan berkewajiban mematuhinya.Kondisi ini dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenang-wenang.
Pandangan pengakuan berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang
dipengaruhi terhadap orang lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian,
dalam lingkup sempit, wewenang yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang
lain.
Peranan kekuasaan (power) di dalam
proses mempengaruhi. Memusatkan pada suatu bentuk kekuasaan, yaitu wewenang
(authority). Pengertian wewenang terutama adalah mengenai pangkat, peranan dan
posisi yang resmi sebagai alat untuk mengendalikan dan mempengaruhi perilaku
atau pribadi-pribadi lain. Wewenang adalah suatu alat untuk membatasi perilaku
(sekalipun jika pembatasan itu menimbulkan frustasi), untuk menciptakan
keserbasamaan dengan jalan meratakan perbedaan individual.Wewenang adalah suatu
alat yang penting dan efisien sebab wewenang mempunyai keuntungan seperti
senapan pemburu.Wewenang sebagai suatu senjata yang membatasi, yang terbuka dan
langsung.
Penggunaan wewenang secara bijaksana
merupakan fakto ewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya
untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.Wewenang formal tersebut harus
di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal.Manajer perlu
menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan
bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepemimpinan mereka.Weber menyebut wewenang sebagai wewenang
yang legal dan sah.Weber juga membagi wewenang menjadi wewenang kharismatik,
rasional, dan tradisional.
Menurut Edward E. Sampson, terdapat
perspektf yang berpusat pada personal dan perspektif yang berpusat pada
situasi. Perspektif yang berpusat pada personal mempertanyakan faktor-faktor
internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan
perilaku manusia.
f. Faktor Biologis
Telah
diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia,
dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.Diakui pula adanya faktor-faktor
biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif
biologis.Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum
dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari
bahaya.
·
Unsur yang ada di dalam wewenang :
a. Wewenang ditanamkan pada posisi
seseorang. Seseorang mempunyaiwewenang karena posisi yang diduduki, bukan
karena karakteristik pribadinya;
b. Wewenang tersebut diterima oleh
bawahan. Individu pada posisi wewenang yang sah melaksanakan wewenang dan
dipatuhi bawahan karena dia memiliki hak yang sah; serta
c. Wewenang digunakan secara vertikal.
Wewenang mengalir dari atas ke bawah mengikuti hierarkii organisasi.
·
Ada 4 Macam model mempengaruhi seseorang, diantaranya:
a. Dengan menggunakan Wewenang.
b. Dengan menggunakan Tekanan dan
paksaan.
c. Dengan Melakukan Manipulasi.
d. Dengan melakukan Kerja sama.
Daftar
Pustaka
-
buku psikologi management diterbitkan oleh erlangga
-
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
-
Setyobroto,Sudibyo.
(2004). Psikologi komunikasi.jakarta: Universitas Negeri Jakarta
Related Posts :
- Back to Home »
- Respati Agung Prabowo_17513429_3PA15_Tugas Pertemuan 4 Mata Kuliah Psikologi Manajemen
