Posted by : Unknown
Kamis, 02 Januari 2014
Nama : Respati
Agung Prabowo
Kelas : 1PA13
NPM : 17513429
BAB 12 dan 13
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A.
Pengertian Kegelisahaan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang,
tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang
dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya
dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepalkan tangannya, duduk
termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas
bicara dan lain-lain.
Kegelisahan menipakan salah satu
elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah
kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara
definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tecapai. Sigmund Freud,
ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa
manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),
kecemasan neorotfic dan kecemasan
moril.
1. Kecemasan
obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu
pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia
luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam
untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari
sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk
menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan
tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pemah dialami seseorang
misalnya pemah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya
itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan.
Seseorang wanita yang pemah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung
jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya
sama dengan yang pemah memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang
pemah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi
hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah
kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau
anak kecil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa,
misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayabnya. Mungkin ia selalu cemas
bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang
memberikan reaksi membalik : karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk
ganti berrbuat kejam sebagai pelampiasannya.
2. Kecemasan
Neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan
tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund
Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:
a. Kecemasan
yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena
orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri,
sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari
seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan
terjadi. Contoh: Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SD.
Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke
kota lain. Mereka sekeluarga haws pindah. Sudah tentu Didi hams ikut. Jadi ia
haws pindah sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah,
karena tinggal di tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu
yang aktif menguinpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Didi, kareana baik
di kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di
tempat yang barn kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan
ikut siapa; ikut pindah bagaimana di tempat yang barn nanti. Ia takut pada
bayangannya sendiri.
b. Bentuk
ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia
adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya dari obyek yang
ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari
karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika
masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya, satu untuk dia dan
satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya,
sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya
dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
c. Rasa
takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnnya secara
tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan
meredakan din yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan
neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang
dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya. Contoh: Seseorang
yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-konyong diminta
untuk menyanyi atau berpidato, maka ia gelisah, gemetar, dan hilang
keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
3. Kecemasan
moril
Kecemasan moril disebabkan karena
pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki bennacam-macam emosi antara lain: hi,
benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu
merupakan sebagian dari pemyataan individu secara keseluruhan berdasarkan
konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci,
dengki itu kurang dapat dipahami orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah
sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir,
takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya
kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan,
sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga
kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai
kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Orang gelisah disebabkan oleh banyak hal
yang membuat orang itu merasa batinya tertekan dan membuat orang itu merasa
tidak nyaman dalam kondisi tersebut. Ada
beberapa hal yang menyebabkan seseorang merasa gelisah, antara lain:
1. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing,dan kata itu adalah dari kata asing.kata asing berarti sendiritidak dikenal orang, sehingga kata terasiing berarti, tersisihkan dari pergaulan atau terpencil.
Keterasingan berasal dari kata terasing,dan kata itu adalah dari kata asing.kata asing berarti sendiritidak dikenal orang, sehingga kata terasiing berarti, tersisihkan dari pergaulan atau terpencil.
2. Kesepian
Kesepaian barasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa hampa tanpa ada yang terjadi.
Kesepaian barasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa hampa tanpa ada yang terjadi.
3. Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari dari kata pasti artinya tidak menentu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas
Ketidak pastian berasal dari dari kata pasti artinya tidak menentu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas