Posted by : Unknown
Minggu, 10 November 2013
Nama : Respati Agung
Prabowo
Kelas : 1PA13
NPM : 17513429
MATERI 6
Manusia dan Penderitaan
A.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak
menyenangkan yang dapat di rasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah
mengalami penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk
realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat,
ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga
menentukan berat tidaknya suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang di
anggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian.
Memang harus diakui, di antara kita dan dalam masyarakat masih terdapat banyak
orang yang sungguh-sungguh berkehendak baik, yaitu manusia yang merasa prihatin
atas aneka tindakan kejam yang ditujukan kepada sesama manusia yang tidak saja
prihatin, melainkan berperan serta mengurangi penderitaan sesamanya, bahkan
juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak menguranginya, serta
manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan
mengembangkan lingkungan alam ciptaan secara berkelanjutan. Ada keinginan
alamiah manusia untuk menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu
merupakan bagian yang terkandung di dalam kemanusiaannya.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari
suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh
karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat
‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu
masih sanak saudara.
Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contoh yang gamblang
dapat dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme.
Misalnya Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi
seorang filsuf besar, masa kecilnya penuh penderitaan. Penderitaan yang
menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan
berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga
kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun
berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren
Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat
perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf,
menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman
derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam,
Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan
keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai
seorang filsuf eksistensial yang besar.
B.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani ,dan dapat juga
berupa siksaan jiwa atau rokhani .Akibat yang ditimbulkan dari siksaan timbulah
penderitaan .Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupa sehari-hari banyak
tejadi dan banyak dibaca di beragai mediamassa.
Siksaan yang sifatnya psikis antara lain adalah kebimbangan , kesepian ,dan
ketakutan.
1.
Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang apabila ia pada suatu saat tidak dapat
menetukan pilihan mana yang akan diambil.Akibat dari kebimbangan , seseorang
berada dalam keadaan yang tidak menetu ,sehingga ia merasa tersiksa dalam
hidupnya saat itu.
2.
Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri
atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan ramai. Kesepian ini tidak boleh
dicampur adukan dengan keadan sepi seperti yang dialami oleh petapa yang
tinggal dilingkungan sepi.Kesepian juga merupaan bentuk siksaan yang dapat
dialami oleh seseorang.
3.
Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin. Bila rasa takut itu di besar-besarkan yang tidak pada tempatnya
,maka disebut sebagai PHOBIA. Pada uumna orang memiliki satu atau dua phobia
ringan seperti takut pada tikus , cicak , kecoa ,dll. Tetapi pada sebagian
orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Sebab
seseorang merasa ketakutan adalah:
a.
Claustrophobia adalah rasa takut
terhadap ruangan tertutup.
b.
Agoraphobia adalah Ketakutan yang
disebabkan seseorang berada di ruangan terbuka.
c.
Gamang merupakan ketakutan bila
seseorang berada di tempat yang tinggi . Hal itu disebabkan ,karna ia takut akibat
berada di tempat tinggi.
d.
Kegelapan merupakan suatu ketakutan
seseorang bila ia berada di tempat gelap.Sebab dalam pikirannya dalam tempat
gelap akan muncul sesuatu yang ditakuti seperti setan ,pencuri ,dll.Orang yag
demikian selalu menghendaki agar ruangan tempat tidur dalam keadaan terang .
e.
Kesakitan merupakan ketakutan yang
disebakan oleh rasa sakit yang dialami.seseorang yang takut diinjeksi sudah
berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya .Hal itu
disebabkan karna dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
f.
Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang
yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami
kegagalan.
C.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal dengan kekalutan mental.
Kelalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat kemampuan seseorang tidak dapat
menghadapi masalahya. Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental adalah:
1.
Nampak pada jasmani yang sering pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung.
2.
Nampak pada kejiwaanya rasa cemas, kekalutan,
apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah:
1.
Gangguan kejiwaan terlihat dalam
kehidupan sehari-harinya baik jasmani maupun rohani.
2.
Usaha mempertahankan diri dengan cara
negatif.
3.
Kekalutan merupaka titik patah dan yang
bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya
kekalutan, dapat disebutkan antara lain sebagai berikut:
1.
Kepribadian yang lemah.
2.
Terjadinya konflik social budaya.
3.
Cara pematangan batin
Proses-proses kelautan
mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah:
1.
Positif, trauma yang dialami dapat
dilewati dengan baik untuk tetap survive menjalani hidup.
2.
Negative, trauma yang dialami
berlarut-larut sehingga dia mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat
tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain:
a.
Agresi
b.
Regresi
c.
Fiksasi
d.
Proyeksi
e.
Identifikasi
f.
Narsisme
g.
Autism
D.
Penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan.
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan manusia yang sifatnya kodrati. Karena
itu terserah kepada manusianya sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan
itu semaksimal mungkin . Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan
budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminnya. Hal ini embuat manusia itu kreatif, baik bagi penderitaan itu
sendiri maupun orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
E.
Penderitaan, media massa, dan seniman
Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan
demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama
manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya
komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para
pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
F.
Penderitaan dan sebab-sebabnya
1.
Penderitaan yang muncul karena perbuatan
buruk manusia.
Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara
manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun
dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara
elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat,
ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan
perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan
timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari
sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut.
dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin karena
terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan
rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang
membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman.
Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam
juga dapat membawa penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini
yaitu bencana alam terjadi dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam
lah yang membuat alam menjadi tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul
lah penderitaan pada setiap orang yang terkena bencana alam. penderitaan yang
dialami adalah penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka yang terkena
bencana alam harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga mereka.
2.
Penderitaan yang muncul karena suatu
penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/ azab
Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia
untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini
dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang
tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat
melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia
memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar
doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru
besar Universitas di Kairo, Mesir.
G.
Pengaruh penderitaan
Orang yang mendapatkan atau pernah mendapatkan penderitaan pastinya akan
mempengaruhi pada dirinnya, baik itu dalam jumlah yang besar maupun sedikit.
Sikap yang timbul dapat berupa yang positif maupun yang negatif. Sikap
positifnya adalah, manusia mampu mengambil hikmah dari penderitaan yang pernah
dia dapatkan, dan pada nantinya akan terbiasa untuk berusaha agar penderitaan
yang dia alami tidak terulang kembali. Sedangkan pada sisi negatifnya, tentunya
akan merubah pola pikir menuju hal yang negatif. Seperti contohnya : Bila kita
tidak menderita karena tidak punya uang, bisa saja kita melakukan perbuatan
kriminal sepert mencuri. Padahal perbuatan seperti itu jelas-jelas salah.