Posted by : Unknown
Jumat, 24 April 2015
Membuat Contoh
kasus dari :
1.
Social Facilitation
2.
Social Loofing
3.
De Individuasi
A. Social
facilitation
Fasilitasi
berasal darikata Perancis facile,
artinya mudah. Kata mudah ini menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas
performa karena ditonton oleh kelompok.Social Facilitation pada dasarnya adalah
meningkatnya kecepatan reaksi tubuh seseorang dikarenakan adanya kehadiran
orang lain disekitar dia, dengan meningkatnya kecepatan reaksi maka sudah tentu
produktivitas seseorang akan makin meningkat. Contohnya: pada pertandingan sepak bola sering disebutkan bahwa
jika suatu tim bertanding di kandangnya sendiri, maka tim tersebut akan
memperoleh keuntungan, karena mereka tampil di hadapan pendukung mereka
sendiri, yang pasti akan memberikan dukungan kepada mereka.
1.
Alertness adalah kehadiran
orang lain membuat kita lebih siaga
Contohnya: seorang guru yang sedang memantau atau mengawas pelaksanaan UN dengan
tujuan muridnya untuk lebih siaga dan teliti dalam mengerjakannya
2.
Evaluation Apprehension adalah kehadiran orang lain membuat kita lebih peduli akan penilaian
orang lain terhadap diri kita.
Contohnya: Ardi menegur Bondan ketika melakukan sebuah
kesalahan. Disitulah Bondan belajar untuk mengevaluasi dan menilai dirinya
3.
Distraction Conflik (kehadiran orang lain dapat
mengalihkan perhatian kita saat menyelesaikan tugas.
Contohnya: ketika saya
sedang mengerjakan PR dirumah, kemudian datanglah teman saya kerumah dan
mengajak saya pergi untuk menemaninya.
B. Social
Loafing
Social Loafing
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Kemalasan Sosial, atau
Penyandaran Sosial. Selain itu, Social Loafing sendiri lebih dikenal
sebagai fenomena hilangnya produktifitas. Contoh: pernah anda melihat anggota
DPR yang tertidur?. Apakah itu bisa disebut Social
Loafing? jawaban penulis adalah bisa!. DPR adalah kelompok dengan segala
regulasinya mereka harus bekerja dalam satu komisi. Jika mengasumsikan anggota
DPR yang tertidur dengan ketidakpedulian atas situasi yang sedang terjadi
dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota lain, maka itulah Social
Loafing. rekan satu kelompok yang tidak memiliki kepedulian dan tanggungjawab
bisa disebut sebagai penderita Social Loafing.
C. Deindividuasi
Deindividuasi adalah hilangnya kesadaran
akan individualitas dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suasana hati dan
tindakan kerumunan. Contoh: Pelajar yang
ikut-ikutan tawuran. Pelajar yang bertawuran sudah tidak lagi mengenal control
diri dan perilakunya, mereka bergerombol mengatasnamakan solidaritas sekolah
mereka, saling berduel dan melukai layaknya jagoan-jagoan sakti sedang beradu
ilmu. Suatu tindakan yang bodoh dan jelas sangat tidak terpuji.