Posted by : Unknown Selasa, 20 Januari 2015

GLOBAL BRAIN dan PERAN INTERNET

Menurut wikipedia, Global brain adalah  konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia yang dibentuk oleh  teknologi informasi dan komunikasi yang menghubungkan sistem menjadi cerdas, sehingga dapat mengatur dirinya sendiri. Internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih menyeluruh, hal itu  semakin mengikat ke dalam sistem pengolahan informasi tunggal, yang berfungsi seperti sistem saraf untuk planet Bumi. Kecerdasan jaringan ini bersifat kolektif atau didistribusikan: tidak terpusat dalam setiap individu tertentu, organisasi atau sistem komputer. Ini bukan muncul dari jaringan dinamis interaksi antara komponen-komponennya, properti khas dari sistem adaptif yang kompleks.

Sebenarnya world-wide web atau yang sering kita sebut www pada dasarnya berkerja seperti organisasi didalam otak seperti halaman web yang memainkan peran seperti neuron yang terhubung oleh hyperlink yang memiliki peran seperti sinapsis, bersama-sama membentuk jaringan asosiatif yang selanjutnya menyebarkan informasi. Analogi ini  menjadi lebih kuat dengan munculnya media sosial, seperti Facebook, di mana link antara halaman pribadi mewakili hubungan dalam jaringan sosial sehingga informasi menyebar dari orang ke orang. propagasi tersebut mirip dengan aktivitas diotak yang mengunakan jaringan saraf untuk memproses informasi dan menyebar dalam cara distribusi pararel.

A.    Peran Internet sebagai Mediasi Terbentuknya Berbagai Model atau Kondisi Consciousness dan Collective Unconsciousness

·       Mediasi adalah salah satu usaha dalam penyelesaian konflik yang terjadi antara dua kubu  yang bersengketa atau bertentangan dimana pihak yang bersengketa menyerahkan penyelesaian konflik kepada pihak ketiga yang netral (mediator) dengan tujuan mencapai kesepakatan yang adil yang dapat diterima oleh kedua kubu yang bersengketa.
·         Model atau Kondisi Consciousness, menurut Jung dalam buku teori kepribadian edisi 7 karya feist & feist mengatakan kesadaran merupakan hal yang dapat dirasakan oleh ego, sementara elemen ketidaksadaran tidak ada kaitannya demga ego. Menurut Jung, ego sebagai pusat kesadaran tetapi bukan merupakan inti dari kesadaran itu sendiri. Ego bukan keseluruhan dari kepribadian dan harus dipenuhi dengan diri. Sedangkan yang dimaksud dengan Diri adalah pusat dari kepribadian yang kebanyakan didominasi oleh ketidaksadaran. Dalam psikologi analitis, kesadaran memainkan peranan yang relatif kecil.
·        Collective Unconsciousness, menurut Jung dalam buku teori kepribadian edisi 7 karya feist & feist mengatakan ketidaksadaran kolektif kebalikan dari ketidaksadaran personal. Jika ketidaksadaran personal dihasilkan dari pengalaman individu, ketidaksadaran kolektif dihasilkan dari pengalaman yang sudah mengakar dari masa lalu leluhur. Ketidaksadaran kolektif diturunkan dari satu generasi kegenerasi selanjutnya. Ketidaksadaran kolektif bertanggung jawab terhadap kepercayaan terhadap agama, mitos serta legenda.

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa global brain dibuat berdasarkan cara kerja otak manusia untuk memudahkan kita menggunakan internet, dengan global brain internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih menyeluruh. Internet juga berperan sebagai mediasi terbentuknya berbagai model atau kondisi consciousness dan dapat pula mendorong terjadinya collective unconsciousness, disini yang berperan sebgai mediator adalah ego, dimana ego memutuskan apa akan memenuhi id, id disini menurut freud adalah bagian paling primif pada wilayah pikiran manusia, bahasa sederhana dari id adalah pikiran untuk memenuhi segala yang diinginkan atau memenuhi super ego, super ego adalah bagian paling suci dalam wilayah pikiran individu. Untuk menyeimbangkan id dan super ego diperlukan ego.

B.     Etika Penelitian Dalam Internet
Etika Penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.

Maka itu dengan kemajuanya teknologi di jaman sekarang seseorang bisa melakukan penelitian lebih mudah dengan adanya “Internet” . Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.



Gambar 1.1




Contoh dalam gambar 1.1 menunjukkan bahwa dalam perkembangan zaman sekarang dunia maya sangat pamor untuk kalangan anak remaja, apalagi saling adanya komentar dalam suatu status yang mereka buat, terkadang dalam dunia sosial tersebut menimbulkan suatu luapan emosi yang kita rasakan dan langsung kita update-kan di jaringan sosial, di karena kan jaringan sosial merupakan suatu hal yang publik dan bisa di baca ke semua orang, mungkin dari pihak lain tersingung sehingga adanya suatu perseteruan antara pembuat status dan yang melakukan komentar pada status tersebut.  Hal terbesebut merupakan pelanggaran jaringan sosial sehingga adanya dari pihak jaringan tersebut memberikan suatu fasilitas untuk memblokir orang yang mengkomen atau menghapus suatu status tersebut, sehingga tidak muncul kembali suatu percakapan yang tidak layak di lihat oleh penguna jaringan sosial lainnya.





Gambar 1.2

Gambar 1.2 merupakan salah satu contoh pelangaran dalam jaringan sosial dan orang yang tadi melakukan suatu perseturuan harus memiliki etika dalam mengunakan Internet. Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam Internet, yaitu:

1.         Menghormati martabat subjek penelitian
Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
2.         Asas kemanfaatan
Penelitian yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
3.         Berkeadilan.
Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
4.         Informed Consent.
Informed Consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama Informed Consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam Informed Consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja. Dan dalam penelitian yang dilakukan harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitian sangat bermanfaat namun apabila melanggar etika penelitian maka penelitian tersebut tidak boleh dilaksanakan. 


C.    Faktor Penyebab Plagiat
Plagiat atau Plagiarisme internet adalah penciplakan atau penggunaan semula karya yang didapati  melalui laman internet, menjadikan idea orang lain sebagai hak sendiri tanpa sebarang kredit diberikan kepada penulis asal dan karya asal. Kata ‘Plagiat’ itu sendiri berasal daripada perkataan bahasa Inggeris ‘Plagiarism’ yang terhasil daripada perkataan Latin,”Plagiarius” dan perkataan Greek “Plagion”. Kata “Plagion” ini membawa maksud menculik atau mencuri sesuatu atau seseorang. Kamus Dewan pula mendefinasikan plagiat sebagai perbuatan meniru, mencontoh karangan (tulisan, hasil kerja orang lain) atau mengutip karangan orang lain (tanpa izin penulis asal). Plagiat juga dianggap sebagai mencedok,yaitu mencedok ciptaan orang lain dan menyiarkannya sebagai ciptaan sendiri.

D.     Faktor Tindak Plagiat
Beberapa faktor yang menyebabkan tindak plagiat masih terjadi di kalanagan mahasiswa adalah:
1.         Kurangnya pengetahuan tentang aturan penulisan karya ilmiah.
Mahasiswa seringkali di berikan banyak tugas oleh dosen. Di dalam membuat tugas yang di berikan oleh dosen, sebagian  mahasiswa belum  mengerti tentang bagaimana tata cara membuat karya ilmiah. Oleh sebab itulah  sangat penting untuk memahami tata cara penulisan yang baik dan benar.
2.         Penyalahgunaan teknologi
Di dalam erang yang serba modern, banyak sekali kita mendapatkan  sebuah informasi. Entah itu melalui medai cetak maupun media elektronik. Akan tetapi banyak  mahasiswa yang menggunakan teknologi sebagai bahan referensinya, internet adalah  salah  satu  contoh yang sering di gunakan oleh mahasiswa untuk bahan referensi. Akan  tetapi mahasiswa sering tidak mencantumkan sumber yang mereka peroleh ke dalam tugasnya.   
3.         Malas
Sifat  malas  pasti ada pada dalam diri seorang  manusia, begitupun seorang mahasiswa pasti mempunyai sifat malas. Karena dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen sehingga mereka mengambil jalan pintas dengan  copy-paste karya seseorang  dengan  tidak  mencantumkan darimana sumber yang mereka dapatkan.
4.         Tidak percaya diri
Mahasiswa sangat berbeda sekali dengan  seorang  siswa. Seringkali mereka tidak percaya diri akan pikiran-pikiran yang mereka keluarkan. Bahkan mereka beranggapan karya orang  orang lain di anggap lebih sempurna dari pada karyanya sendiri. Tetapi itu belum pasti benar. Yang harus di tanamkan di dalam diri setiap mahasiswa adalah  kepercayaan diri.
5.         Hanya menginginkan nilai bagus
Banyak mahasiswa yang kuliah hanya untuk mendapatkan gelar saja. Mereka tidak dapat mengembangkan pola fikirnya. Sehingga mereka berfikiran sempit dengan beranggapan kuliah  hanya untuk mendapat nilai bagus. Sehingga mereka mengambil jalan pintas untuk mendat nilai bagus dari dosen.  
6.         Sanksi belum ditegakkan secara tegas
Di Indonesia sudah  terdapat perlindungan  terhadap hasil karya seseorang. Akan tetapi hukum yang sudah ada belum secara maksimal di tegakkan. Sehingga tindak plagiat masih terjadi di kalangan mahasiswa. Bahkan tidak dapat di bedakan antara kaya yang asli dengan karya jiplakkan. Karena ahlinya seorang  plagiator. 



E.    Upaya Untuk Mengurangi Tindak Plagiat
Ditinjau dari faktor-faktor  yang  telah diuraikan diatas, penyebabkan plagiat tetap berlangsung di kalangan mahasiswa, ada beberapa upaya yang harus di lakukan oleh mahasiswa untuk mengurangi plagiat ialah sebagai berikut:  

1.       Mempelajari tata cara penulisan karya ilmiah
Di dalam kehidupan  sebagai mahasiswa kita harus selalu membaca. Kita pasti mendapatkan buku panduan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah. Sehingga kita baca dan pahami bagaimana tatacara dalam  membuat sebuah karya tulis ilmiah.
2.       Tindakan yang tegas bagi para plagiator
Hukum harus bertidak tegas terhadap para plagiator. Jangan  pandang bulu. Sehingga dalam penegakan hukum dapat berjalan  dengan  lancar dan membuat jera para plagiator.
3.       Menanamkan moral  anti plagiat dalam diri sendiri
Penanaman  moral anti plagiat sangat penting sekali. Mereka harus percaya diri dalam mengerjakan tugas. Bukan nilai yang baik dalam mengerjakn tugas, tetapi ilmu yang bermanfaatlah yang kita cari. Sehingga terdi sifat menghargai antar karya seseorang.

Sumber : 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Respati Agung Prabowo -Robotic Notes- Powered by Blogger - Edit by Me -